SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat di Provinsi Banten akibat perubahan tren belanja. Komoditas yang memicu inflasi, serta pergeseran pola konsumsi, menjadi faktor utama yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat.
Tren Belanja Masyarakat Banten yang Mengarah pada Deflasi
Ketua Tim Statistik Distribusi Harga BPS Provinsi Banten, Bambang Wijanarko, menjelaskan dalam rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) bahwa terjadi lima kali deflasi pada tahun 2024. Bahkan, tiga di antaranya terjadi berturut-turut, sebuah fenomena yang jarang terjadi dalam 12 kali pengamatan BPS. Hal ini menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat secara signifikan.
Deflasi dan Inflasi pada Berbagai Sektor
Bambang Wijanarko menambahkan bahwa deflasi komoditas yang terjadi memicu inflasi di sektor-sektor tertentu, seperti pakaian dan alas kaki, serta restoran dan peralatan pribadi. Ia menyatakan bahwa inflasi yang terjadi pada sektor-sektor tersebut tidak sebanding dengan penurunan harga komoditas yang terjadi, sehingga berkontribusi pada berkurangnya daya beli masyarakat.
Diversifikasi Pola Makan Menjadi Faktor Penyebab Penurunan Daya Beli
Plh Sekda Banten, Nana Supiana, turut memberikan penjelasan terkait penurunan daya beli masyarakat. Ia menyebutkan bahwa perubahan pola makan menjadi salah satu faktor utama. Sebelumnya, masyarakat mengonsumsi bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari, namun kini sebagian beralih mengkonsumsi barang-barang lain, seperti pakaian dan sepatu, yang berpengaruh pada daya beli mereka.
Langkah Pemprov Banten untuk Menjaga Keseimbangan Inflasi dan Deflasi
Meski menghadapi tantangan terkait daya beli masyarakat, Nana Supiana menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah melaksanakan kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi. Menurutnya, upaya ini dilakukan dengan memastikan adanya kesetimbangan antara kedua kutub tersebut, yang diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi di awal tahun 2025.
Dengan demikian, Pemprov Banten berkomitmen untuk terus memantau tren inflasi dan deflasi, serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar daya beli masyarakat dapat terus terjaga di tengah dinamika ekonomi yang terjadi.